Kamis, 21 Februari 2013

Obyek Wisata Aceh Utara II



 7.  MAKAM RATU NAHRISYAH

 
 Makam Ratu Nahrisyah


Ratu Nahrisyah memimpin Kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1416-1428 Masehi dan dikenal sebagai seorang yang arif dan bijaksana. Lokasi makam Ratu Nahrisyah terletak di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudra, sekitar 18 Km sebelah timur Kota Lhokseumawe. Ratu Nahrisyah mangkat padat tanggal 17 Zulhijjah 831 H atau 1428 M. Pada makam tersebut bisa dilihat ayat-ayat suci Al-Qur'an bertuliskan kaligrafi yang indah.


8.  RUMOH CUT MEUTIA

 
 Rumoh Cut Nyak Meutia

Rumah ini adalah rumah asli pahlawan wanita Aceh, Cut Meutia yang bersama Cut Nyak Dhien melawan penjajah Belanda. Lokasi Rumah Cut Meutia terletak di Daerah Pirak, Kecamatan Pirak Timoe, Kabupaten Aceh Utara. Ini rumah asli Cut Meutia, khas rumah Aceh, disinilah beliau pernah menempatinya sebelum gugur dalam pertempuran penjajah Belanda. Rumah ini sudah beberapa kali di renovasi. Tapi keasliannya tetap dipertahankan.

Cut Nyak Meutia adalah salah seorang pahlawan wanita nasional dari Aceh Utara, selama 20 tahun ia memimpin perjuangan melawan penjajahan Belanda diwilayahnya Matangkuli, yaitu dari tahun 1890 - 1990 Masehi. Dari rumah ini beliau aktif dalam memimpin dan mengatur strategi peperangan.

Rumah Adat Cut Meutia dapat terletak sekitar 3 Km dari Desa Matangkuli, Kecamatan Matangkuli. Rumah Adat Cut Meutia ini dipagar dan dibangun kembali oleh pemerintah sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan wanita Aceh.

Cut Nyak Meutia tewas dihulu sungai Peutoe oleh tembakan serdadu Belanda pada 25 Oktober 1910. Makamnya terletak di Desa buket Panyang, yang jaraknya memakan waktu 2 hari 2 malam dengan berjalan kaki dari rumahnya yang merupakan perbatasan antara Kecamatan Matangkuli dan Kecamatan Cot Girek.


9.  TARI SEUDATI

 
 Tari Seudati

Tari Seudati adalah tarian yang terkenal dan berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian ini mulanya berkembang di Aceh Utara dan sekarang menjadi salah satu Kesenian Nasional Indonesia. Tari Seudati menggambarkan semangat perjuangan, sikap kepahlawanan, keriangan, kelincahan serta sikap hidup yang dinamis, kegotong-royongan dan persatuan. Tari Seudati biasanya sering diselenggarakan jika ada pesta adat maupun pada acara kesenian dan bertempat di gedung kesenian ataupun panggung hiburan masyarakat.

 

Kata Seudati berasal dari Bahasa Arab Syahadatain atau Syahadati yang artinya Pengakuan atau Kalimat Syahadat. Tari ini telah berkembang di Aceh sejak ratusan tahun yang silam dan pada mulanya tidak bernafaskan Islam. Ketika Islam datang, tarian ini diisi dengan nilai-nilai Islam sehingga dapat dipakai sebagai media dakwah. Ciri khas Tari Seudati adalah heroik, gembira dam kebersamaan. Disamping itu tarian ini tidak menggunakan alat musik dan sebagai pengganti para penari membunyikan jari, hentakan kaki, tepukan dada serta syair-syair yang dilantunkan oleh dua orang narator yang disebut Aneuk Syahi. Syair-syair pengiring biasanya bertemakan keagamaan atau informasi pembangunan negara. Sewaktu perang Aceh, tari Seudati digunakan untuk  membakar semangat para pemuda untuk berperang melawan penjajah. Tarian ini dilakukan khusus oleh para pria yang berjumlah 8 (delapan) orang.


10.  PANTAI KRUENG GEUKUH

Pantai ini merupakan pantai yang indah dan bersih, karena masyarakat setempat sangat peduli akan keindahannya. Kita juga bisa melihat nelayan tradisional beserta perahu yang akan menangkap ikan. Pantai Krueng Geukuh terletak  di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Pantai yang satu ini merupakan pantai yang pantas dikunjungi, karena selain indah dan bersih, kita juga bisa berinteraksi dengan nelayan-nelayan tradisional yang akan menangkap ikan dilaut.


11.  MUSEUM MALIKUSSALEH

 
 Museum Malikussaleh

Museum Malikussaleh adalah museum yang berada di Kabupaten Aceh Utara.
Alamat lokasi Museum Malikussaleh terletak di Jl. T. Hamzah Bendahara, Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara.


12.  MAKAM SAID SYARIF

 
 Makam Said Syarif

Said Syarif adalah seorang menteri dari Kerajaan Samudra Pasai. Beberapa sejarawan menyebutkan beliau merupakan ayah kandung Fathillah atau Falatehan yang merupakan seorang ulama terkenal bergelar Sunan Gunung Jati, pendiri Kota Jayakarta (Jakarta), lahir di Pasai 1490 M.

Makam Said Syarif terletak di Gampong Mancang, Kecamatan Samudera. Makam ini dapat ditempuh dengan Mobil Aceh sekitar 16 Km sebelah timur Kota Lhokseumawe.

Batu nisannya terbuat dari marmer bertuliskan kaligrafi yang indah terdiri dari ayat kursi, surat Ali-Imran ayat 18-19 dan surat at-Taubah ayat 21-22.


13.  MAKAM MAULANA ABDURRAHMAN AL-FASI

 
 Makam Teungku Di Iboih (Maulana Abdurrahman Al-Fasi)

Makam Teungku di Iboih adalah makam Maulana Abdurrahman Al-Fasi. Sebagian arkeolog berpendapat bahwa makam ini lebih tua dari makam Malikussaleh.

Makam beliau terletak di Desa Mancang, Kecamatan Samudera yang berjarak sekitar 16 Km sebelah timur Kota Lhokseumawe. Batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi yang indah terdiri dari ayat kursi, surat Ali-Imran ayat 18 dan surat At-Taubah ayat 21-22.


14.  BATEE BALEE

Makam ini merupakan situs peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai. Tokoh utama yang dimakamkan pada Situs Batee Balee ini adalah Tuhan Perbu yang mengkat tahun 1444 M.

Lokasinya di Desa Meucat , Kecamatan Samudera sebelah timur Kota Lhokseumawe. Diantara nisan-nisan tersebut ada yang bertuliskan kaligrafi yang indah yang terdiri dari surat Yasin, surat Ali Imran, surat Al'Araaf, surat Al-Jaatsiyah dan surat Al-Hasyr.


15.  MAKAM RATU AL-AQLA (NUR ILAH)

 
 Makam Ratu Al-Aqla

Ratu Al-Aqla adalah puteri Sultan Muhammad (Malikul Dhahir) yang mangkat pada tahun 1380 M. Beliau menjadi raja di Pasai dan Kedah. Makam tersebut berlokasi di Gampong Meunje Tujoh, Kecamatan Matangkuli yang berjarak sekitar 30 Km sebelah timur Kota Lhokseumawe dan dapat ditempuh dengan menggunakan Mobil Aceh. Batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi yang indah berbahasa Kawi dan Bahasa Arab.


16.  PANTAI MEURAKSA

Pantai Meuraksa adalah objek wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin liburan bersama keluarga ataupun teman untuk bersantai sambil menenangkan fikiran yang sudah jenuh. Tempat ini sangat bagus sekali, kita dapat melakukan berbagai aktivitas olah pantai seperti berenang, voli pantai, berjemur dan berlari-larian bersama-sama teman dan keluarga. Pada sore harinya kita dapat menikmati indahnya matahari terbenam, disini juga ada pepohonan yang dapat digunakan untuk duduk-duduk dibawah pohon jika kita tidak ingin berjemuran di tepi pantai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar